Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.
Banyak yang memprediksi bahwa pengaruh Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena IoT menawarkan banyak potensi yang bisa digali. Contoh sederhana manfaat dan implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi.
Bagi pengembang, kini banyak perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu pengembang dalam mengembangkan produk berbasis IoT. Salah satu yang menyediakan program ini adalah Intel dengan IoT Developer Program mereka.
IoT merupakan salah satu alat teknologi yang dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi Smart City. Saya akan memberikan tiga contoh penggunaan teknologi IoT pada Smart City:
- Pada aplikasi Informasi Banjir Online, selain mengandalkan laporan warga, sensor-sensor banjir yang dapat mengukur ketinggian air secara real-time disebarkan ke seluruh wilayah kota sehingga informasi dapat diinformasikan ke Command Center secara cepat dan selanjutnya langsung tertangani oleh Dinas terkait.
- Sistem Notifikasi Gempa dan Tsunami. Beberapa kejadian bencana alam di Indonesia memakan korban jiwa begitu banyak. Jumlah korban jiwa dapat dikurangi secara signifikan apabila Early Warning System diterapkan secara benar dan tepat sasaran. Sensor-sensor yang ditempatkan di daerah rawan bencana alam dapat memberikan informasi secara langsung kepada warga sekitar lokasi rawan gempa, longsor, atau tsunami dalam hitungan detik.
- Sistem yang tak kalah menariknya adalah sistem Smart Parking. Pada sistem ini, sensor parkir ditaruh di tempat parkir umum. Pemakaian sistem Smart Parking ini dapat membantu pemerintah kota memantau dan mengendalikan pendapatan daerah dari parkir. Keuntungan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat berupa pemeriksaan status dari parkir yang tersedia dan sistem booking atau bayar parkir online.
Sistem seperti ini sangat menarik dan akan sangat berguna apabila dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia, tidak terbatas hanya perkotaan. Bagaimanapun, investasi untuk Smart City IoT lebih mahal daripada aplikasi software semata. Teknologi tersebut memerlukan CAPEX yang cukup besar berupa infrastruktur dan hardware. Oleh karena itu, “barrier to implement” atau halangan untuk menerapkan teknologi ini jauh lebih tinggi. Pemerintah Daerah tidak bisa hanya sendirian menerapkannya, melainkan harus bersama-sama dengan semua pihak termasuk pihak akademisi, swasta, dan komunitas guna membentuk suatu Smart City Ecosystem yang integrated and sustainable.
Wah ternyata sudah ada yang ambil andil dalam perluasan teknologi IoT ini. Saya sendiri menyambut baik dengan adanya pengembangan IoT. Semakin jauh rasanya dengan era mekanikal dan teknologi biasa. Namun dari teknologi sebelumlah era IoT ini mulai terbentuk, dan faktanya penggerak utama teknologi ini terbentuk adalah kerja nyata yang mengharuskan manusia untuk berkreatifitas demi menciptakan inovas baru. untuk itu kreatifitas yang sesungguhnya tetap harus kita miliki dan salurkan walau dengan adanya IoT yang dapat mempermudah segala aspek kehidupan.
Semoga kita dapat menyikapi era baru ini dengan segala pengetahuan yang mumpuni. Segala perkembangan yang ada memang harus di lewati dan siap dalam mengahadapinya.
Sumber :
https://id.techinasia.com/penggunaan-iot-untuk-pengembangan-smart-city-di-indonesia/
NAMA : ROLAND PANGIHUTAN
NPM : 16115250
TUGAS : SOFTSKILL_3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar